Aku sering terbakar cemburu, sulit memadamkan api amarah yang menyala dihatiku. Rasanya seperti hati yang sedang disentuh dengan sebuah pedang, perih. Ingin rasanya menangis, namun air mata pasti akan menertawakan laki-laki cengeng sepertiku.
Seandainya malaikat berkenan meminjamkan catatannya kepadaku, ingin rasanya kulihat apa yang ditulisnya untukmu, untuk memastikan apakah benar rasa cemburuku itu, atau ternyata justru malaikat yg menemaniku telah mencatat bahwa aku telah buruk sangka padamu.
Inginku letakkan kau diatas langit, agar dapat selalu kulihat keadaanmu, cerah kah atau mendung. Ingin kumasukkan kau kedalam angin, agar aku dapat merasakan keadaanmu, sejuk kah atau panas kah. Inginku alirkan kau kedalam air, agar dapat menyejukkan dahagaku, menenangkan segala kecemburuanku. Aku ingin selalu mentaumu.
Mungkin aku terlalu egois, tak memahamimu dgn sebenar-benarnya, maaf untuk itu. Tapi aku memang harus cemburu, dan aku harus menjaga agar api cemburuku tidak menjalar ikut membakarmu lalu menyakitimu, krn bila itu terjadi, itulah egois yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar