Kamis, 19 Januari 2012

Sajak sebuah kenakalan..

Betapa kakinya yang lelah menyisakan luka, menyembunyikan rembulan, memadamkan cahanya matahari, membuat kraby patty dengan kedua tanduknya, sungguh nakal.

Ya, seharusnya ia mencuri buku malaikat, disimpan disunyi hingga kaki langit memunculkan mentari esok pagi, itupun jika fajar belum dijahilinya.

Ada yang memar, membiru seperti mekar, dan ia masih tersenyum untuk melanjutkan, kata optimis bukan sesuatu yang baik untuknya, karena aku tak ingin melihatnya bermain lagi dengan boneka kenakalannya.
Terlalu dini untuk mengatakan terlambat bagi orang yg msh menghirup nafas, hanya nakal dan tak perlu menyakiti. Biarlah ayam itu sedang menggebu-gebu dengan kepakan sayap, janganlah menggangu. Tidak perlu ucapkan maaf, tapi saling mengerti.

Jika nakalmu itu buta, gelap bisa saja lebih promosi dari kaca mata hitam di mal yang memasang obral hingga setengah harga. Jika nakal itu biasa saja, maka kita akan nakal juga biasa saja, berkreasilah untuk setiap jengkal menjadi dirimu, tapi berubah lebih baik itu lebih baik untuk yang lebih baik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar